Contoh Bintang Dan Rasi Bintang
Arcturus – Alfa Bootis
Nama bintang selanjutnya yaitu Arcuturus. Nama tersebut berasal dari Bahasa Yunani Kuno, dari kata Arktouros yang artinya penjaga beruang. Bintang ini berada disebelah utara ekuator langit. Arcturus memiliki jarak 37 tahun cahaya dengan ukuran mencapai 25 kali matahari. Bintang ini tergolong sebagai bintang raksasa kelas III dan bertipe K0.
Mengingat letaknya yang tidak terlalu jauh dari ekuator langit, Arcturus hampir dapat dilihat oleh semua orang di permukaan Bumi, kecuali bagi mereka yang tinggal di atas lintang 70,818° selatan. Penampakan terbaiknya adalah sekitar bulan April, di saat bintang ini mencapai meridian pada tengah malam.
Arcturus adalah sebuah bintang raksasa merah dengan kelas spektrum K1,5 IIIpe. Akhiran “pe” adalah kepanjangan dari “peculiar emission” (emisi yang aneh), mengindikasikan bahwa spektrum cahayanya tidak biasa dan penuh dengan garis-garis emisi. Adanya garis-garis emisi pada spektrum raksasa merah sebenarnya adalah hal yang biasa, tetapi pada kasus Arcturus fenomena tersebut tampak lebih kuat.
Secara visual, Arcturus setidaknya 110 kali lebih terang daripada matahari, tetapi sebenarnya energi yang dipancarkannya 180 kali lebih banyak. Hal ini disebabkan efikasi terangnya yang rendah karena temperatur permukaannya yang lebih rendah daripada Matahari.
Arcturus terkenal akan gerak dirinya yang besar, lebih besar dari semua bintang bermagnitudo 1 selain α Centauri. Saat ini, Arcturus hampir berada dalam titik terdekat dengan Matahari, dan bergerak sangat cepat (122 km/detik) relatif terhadap tata surya. Arcturus adalah bintang tua di piringan Bima Sakti dan tampak bergerak bersama dalam sebuah kelompok 52 bintang sejenis. Massanya sulit untuk diperkirakan, tetapi mungkin sama dengan massa matahari, tetapi tidak lebih dari 1,5 kalinya. Dengan massa tersebut, Arcturus berarti lebih tua daripada matahari, dan menggambarkan rupa matahari saat mencapai fase raksasa merah.
Berdasarkan pengukuran Satelit Hipparcos, Arcturus berjarak 43,9 tahun cahaya (11,3 parsec) dari Bumi, jarak yang relatif dekat dalam skala astronomi. Hipparcos juga menyarankan Arcturus sebagai sebuah sistem bintang ganda, dengan komponen sekunder 20 kali lebih redup dan mengorbit cukup dekat sehingga berada dalam batas kemampuan kita untuk mendeteksinya. Hasil penelitian terkini masih kurang meyakinkan, tetapi mendukung deteksi marginal dari Hipparcos.
Vega menjadi nama bintang selanjutnya yang juga tak kalah terang dengan bintang sebelumnya. Bintang bega memiliki kecerlangan visual +0.03 dan masuk dalam kelompok kelas spektrum A0Va. Yang artinya bintang ini tergolong dalam deret utama (Kelas V) dan bertipe A0. Bintang yang juga bermaknan elang jatuh ini memiliki jarak 25 tahun cahaya dan berukuran 2,4 kali matahari. Bintang yang satu ini tidak pernah terbit di lintang 51o LS atau lebih dan tidak pernah terbenam di lintang 51o LU atau lebih.
Vega memiliki kelas spektrum A0V, dan dengan demikian merupakan bintang deret utama yang sedang melangsungkan pembakaran hidrogen menjadi helium di intinya. Sebagai bintang kelas A0V, Vega hanya akan bersinar satu miliar tahun saja, sepersepuluh dari kala hidup Matahari. Umur Vega saat ini diperkirakan antara 200 dan 500 juta tahun. Vega dua kali lebih masif daripada matahari dan memancarkan energi 50 kali lebih banyak. Vega juga merupakan bintang yang berotasi sangat cepat.
Karena efek presesi pada rotasi Bumi, pada sekitar tahun 14.000, Vega akan menjadi Bintang Utara. Telah lama, Vega dijadikan sebagai bintang standar dalam kalibrasi fotometri absolut oleh para astronom. Magnitudo tampak Vega didefinisikan sebagai nol untuk semua panjang gelombang.
Rigel – Beta Orionis
Nama bintang yang ketujuh yaitu Rigel. Nama tersebut diadopsi dari Bahasa Arah “Rijil Al-Jauzah” atau “Rijil Al-Jabbar” yang artinya “kaki sang pemburu (orion)”. Nama merupakan bintang tripel yang terdiri atas Rigel A atau Algebar, Rigel B, dan Rigel C. Bintang yang terletak di konstelasi Orion ini memiliki jarak 860 tahun cahaya dengan ukuran terbesar 79 kali matahari. Ukuran terbesar dimiliki oleh bintang Rigel A.
Capella – Alfa Aurigae
Capella menjadi nama bintang di langit lainnya. Nama tersebut diambil dari Bahasa Latin yang artinya kambing kecil. Capella merupakan bintang kuartet dengan dua pasang bintang biner yaitu Capella Aa dengan Capella Ab dan Capella H dengan Capella L. Bintang Capella memiliki jarak 43 tahun cahaya dengan ukuran yang berbeda dari masing-masing pasangan bintang tersebut. Ukuran Capella Aa dan Ab sebesar 2,4 kali matahari, sedangkan Capella H dan L hanya 0,54 kali matahari.
Nama Bintang di Tata Surya
Sirius – Alfa Canis Mayoris
Sirus adalah bintang paling terang. Nama ini diambil dari Bahasa Yunani dari kata “Seirios” yang artinya “berkilau”. Bintang ini ada di konstelasi Canis Mayor. Bintang ini diketahui penting bagi peradaban Mesir Kuno dan Jazirah Arab yang menjadi tanda banjir tahunan di Sungai Nil. Sirius awalnya merupakan sistem bintang biru berganda (Sirius A dan B).
Salah satu sisi bintang ini berevolusi terlebih dahulu menjadi raksasa merah sebelum akhirnya berubah menjadi bintang katai putih. Sirius A memiliki kecerlangan visual -1,47 dan masuk dalam spektrum A1V yang menjadi tanda bintang berada di deret utama serta termasuk bintang tipe A1. Sementara itu, Sirius B mempunyai kecerlangan visual +8,44 dan termasuk dalam kelas spektrum DA2 yang berarti bintang ini termasuk bintang katai putih. Bintang Sirius memiliki jarak 8,6 tahun cahaya dengan masing-masing berukuran 1,7 dan 1/120 kali matahari.
Sistem Planet di Rasi Akuarius
Dua belas sistem exoplanet telah ditemukan di Akuarius pada tahun 2013. Gliese 876, salah satu bintang terdekat dari Bumi yang berjarak 15 tahun cahaya, merupakan bintang katai merah pertama yang ditemukan memiliki sistem keplanetan. Bintang ini diorbiti oleh empat planet, termasuk satu planet kebumian dengan massa 6,6 kali massa Bumi. Periode orbit planet-planet tersebut bervariasi dari 2 hari sampai 124 hari. 91 Aquarii adalah bintang raksasa oranye yang diorbit oleh satu planet, 91 Aquarii b. Massa planet ini 2,9 kali massa Jupiter dan periode orbitnya 182 hari. Gliese 849 adalah bintang katai merah yang diorbiti oleh planet pertama yang diketahui memiliki periode panjang seperti Jupiter, Gliese 849 b. Massa planet ini 0,99 kali massa Jupiter dan periode orbitnya 1.852 hari.
Ada juga sistem planet yang kurang menonjol di Akuarius. WASP-6, bintang tipe G8 dengan magnitudo 12,4, adalah tuan rumah bagi satu exoplanet, WASP-6 b. Bintang ini berjarak 307 parsec dari Bumi dan memiliki massa 0,888 massa matahari dan radius 0,87 radius matahari. WASP-6 b ditemukan pada tahun 2008 dengan metode transit. Planet ini mengorbit bintang induknya setiap 3,36 hari pada jarak 0,042 unit astronomi (AU). Massanya 0,503 massa Jupiter tapi memiliki radius yang lebih besar, yakni 1,224 radius Jupiter. HD 206610, sebuah bintang K0 yang terletak 194 parsec dari Bumi, adalah tuan rumah bagi satu planet, HD 206610 b. Bintang induknya lebih besar daripada Matahari; lebih masif dengan massa 1,56 massa Matahari dan lebih besar dengan jari-jari 6,1 massa Matahari. Planet ini ditemukan dengan metode kecepatan radial pada tahun 2010 dan memiliki massa 2,2 massa Jupiter. Planet ini mengorbit setiap 610 hari pada jarak 1,68 AU. Yang lebih dekat dengan matahari adalah WASP-47 b, yang mengorbit setiap 4,15 hari dan berjarak 0,052 AU dari matahari, katai kuning (G9V) WASP-47. WASP-47 memiliki ukuran yang hampir sama dengan Matahari, dengan radius 1,15 radius Matahari dan massa yang lebih dekat lagi yakni 1,08 massa Matahari. WASP-47 b ditemukan pada tahun 2011 dengan metode transit, seperti halnya WASP-6 b. Planet ini sedikit lebih besar dari Jupiter dengan massa 1,14 massa Jupiter dan radius 1,15 massa Jupiter.
Ada beberapa sistem planet tunggal lainnya di Aquarius. HD 210277, sebuah bintang kuning bermassa 6,63 magnitudo yang terletak 21,29 parsec dari Bumi, adalah tuan rumah bagi satu planet yang diketahui: HD 210277 b. Planet bermassa 1,23 massa Jupiter ini mengorbit pada jarak yang hampir sama dengan jarak Bumi ke Matahari – 1,1 AU, meskipun periode orbitnya jauh lebih panjang, yaitu sekitar 442 hari. HD 210277 b ditemukan lebih awal dibanding planet-planet lain di Aquarius, dideteksi dengan metode kecepatan radial pada tahun 1998. Bintang yang diorbitnya memiliki kemiripan dengan Matahari di luar kelas spektrumnya yang serupa; memiliki radius 1,1 radius Matahari dan massa 1,09 massa Matahari.25 HD 212771 b, planet yang lebih besar dengan massa 2,3 massa Jupiter, mengorbit bintang induk HD 212771 pada jarak 1,22 AU. Bintang itu sendiri, yang berada di bawah ambang batas visibilitas mata telanjang dengan magnitudo 7,6, adalah bintang G8IV (sub-raksasa kuning) yang terletak 131 parsec dari Bumi. Meskipun memiliki massa yang sama dengan Matahari – 1,15 massa Matahari – bintang ini jauh lebih tidak padat dengan jari-jari 5 radius Matahari. Planet tunggalnya ditemukan pada tahun 2010 dengan metode kecepatan radial, seperti halnya beberapa exoplanet lain di rasi bintang tersebut.
Pada tahun 2013, hanya ada dua sistem multiplanet yang diketahui berada di dalam batas-batas Aquarius: sistem Gliese 876 dan HD 215152. Sistem Gliese 876 cukup menonjol, sedangkan sistem HD 215155 hanya memiliki dua planet dan memiliki bintang induk yang berada pada jarak 21,5 parsec. Sistem HD 215152 terdiri dari planet HD 215152 b dan HD 215152 c yang mengitari bintang induknya yang bermassa 8,13 massa matahari tipe K0. Keduanya ditemukan pada tahun 2011 dengan metode kecepatan radial, kedua planet kecil ini mengorbit sangat dekat dengan bintang induknya. HD 215152 c lebih besar dengan massa 0,0097 massa Jupiter (masih jauh lebih besar daripada Bumi yang bermassa 0,0015 massa Jupiter), sedangkan saudaranya yang lebih kecil hampir tidak lebih kecil, yakni 0,0087 massa Jupiter. Kesalahan dalam pengukuran massa (masing-masing 0,0032 dan 0,0049 MJ) cukup besar sehingga perbedaan ini secara statistik tidak signifikan. HD 215152 c juga mengorbit lebih jauh dari bintang dibanding HD 215152 b, yaitu 0,0852 AU dibanding 0,0652.
Pada tanggal 23 Februari 2017, NASA mengumumkan bahwa bintang katai ultrakerdil TRAPPIST-1 di rasi Aquarius memiliki tujuh planet batuan mirip Bumi. Dari jumlah tersebut, sebanyak empat di antaranya berada di dalam zona laik huni sistem, dan mungkin memiliki air dalam bentuk cair di permukaannya. Penemuan sistem TRAPPIST-1 dianggap para astronom sebagai langkah penting untuk menemukan kehidupan di luar Bumi.
Sirius – Alfa Canis Mayoris
Sirus adalah bintang paling terang. Nama ini diambil dari Bahasa Yunani dari kata “Seirios” yang artinya “berkilau”. Bintang ini ada di konstelasi Canis Mayor. Bintang ini diketahui penting bagi peradaban Mesir Kuno dan Jazirah Arab yang menjadi tanda banjir tahunan di Sungai Nil. Sirius awalnya merupakan sistem bintang biru berganda (Sirius A dan B).
Salah satu sisi bintang ini berevolusi terlebih dahulu menjadi raksasa merah sebelum akhirnya berubah menjadi bintang katai putih. Sirius A memiliki kecerlangan visual -1,47 dan masuk dalam spektrum A1V yang menjadi tanda bintang berada di deret utama serta termasuk bintang tipe A1. Sementara itu, Sirius B mempunyai kecerlangan visual +8,44 dan termasuk dalam kelas spektrum DA2 yang berarti bintang ini termasuk bintang katai putih. Bintang Sirius memiliki jarak 8,6 tahun cahaya dengan masing-masing berukuran 1,7 dan 1/120 kali matahari.
Arcturus – Alfa Bootis
Nama bintang selanjutnya yaitu Arcuturus. Nama tersebut berasal dari Bahasa Yunani Kuno, dari kata Arktouros yang artinya penjaga beruang. Bintang ini berada disebelah utara ekuator langit. Arcturus memiliki jarak 37 tahun cahaya dengan ukuran mencapai 25 kali matahari. Bintang ini tergolong sebagai bintang raksasa kelas III dan bertipe K0.
Mengingat letaknya yang tidak terlalu jauh dari ekuator langit, Arcturus hampir dapat dilihat oleh semua orang di permukaan Bumi, kecuali bagi mereka yang tinggal di atas lintang 70,818° selatan. Penampakan terbaiknya adalah sekitar bulan April, di saat bintang ini mencapai meridian pada tengah malam.
Arcturus adalah sebuah bintang raksasa merah dengan kelas spektrum K1,5 IIIpe. Akhiran “pe” adalah kepanjangan dari “peculiar emission” (emisi yang aneh), mengindikasikan bahwa spektrum cahayanya tidak biasa dan penuh dengan garis-garis emisi. Adanya garis-garis emisi pada spektrum raksasa merah sebenarnya adalah hal yang biasa, tetapi pada kasus Arcturus fenomena tersebut tampak lebih kuat.
Secara visual, Arcturus setidaknya 110 kali lebih terang daripada matahari, tetapi sebenarnya energi yang dipancarkannya 180 kali lebih banyak. Hal ini disebabkan efikasi terangnya yang rendah karena temperatur permukaannya yang lebih rendah daripada Matahari.
Arcturus terkenal akan gerak dirinya yang besar, lebih besar dari semua bintang bermagnitudo 1 selain α Centauri. Saat ini, Arcturus hampir berada dalam titik terdekat dengan Matahari, dan bergerak sangat cepat (122 km/detik) relatif terhadap tata surya. Arcturus adalah bintang tua di piringan Bima Sakti dan tampak bergerak bersama dalam sebuah kelompok 52 bintang sejenis. Massanya sulit untuk diperkirakan, tetapi mungkin sama dengan massa matahari, tetapi tidak lebih dari 1,5 kalinya. Dengan massa tersebut, Arcturus berarti lebih tua daripada matahari, dan menggambarkan rupa matahari saat mencapai fase raksasa merah.
Berdasarkan pengukuran Satelit Hipparcos, Arcturus berjarak 43,9 tahun cahaya (11,3 parsec) dari Bumi, jarak yang relatif dekat dalam skala astronomi. Hipparcos juga menyarankan Arcturus sebagai sebuah sistem bintang ganda, dengan komponen sekunder 20 kali lebih redup dan mengorbit cukup dekat sehingga berada dalam batas kemampuan kita untuk mendeteksinya. Hasil penelitian terkini masih kurang meyakinkan, tetapi mendukung deteksi marginal dari Hipparcos.
Vega menjadi nama bintang selanjutnya yang juga tak kalah terang dengan bintang sebelumnya. Bintang bega memiliki kecerlangan visual +0.03 dan masuk dalam kelompok kelas spektrum A0Va. Yang artinya bintang ini tergolong dalam deret utama (Kelas V) dan bertipe A0. Bintang yang juga bermaknan elang jatuh ini memiliki jarak 25 tahun cahaya dan berukuran 2,4 kali matahari. Bintang yang satu ini tidak pernah terbit di lintang 51o LS atau lebih dan tidak pernah terbenam di lintang 51o LU atau lebih.
Vega memiliki kelas spektrum A0V, dan dengan demikian merupakan bintang deret utama yang sedang melangsungkan pembakaran hidrogen menjadi helium di intinya. Sebagai bintang kelas A0V, Vega hanya akan bersinar satu miliar tahun saja, sepersepuluh dari kala hidup Matahari. Umur Vega saat ini diperkirakan antara 200 dan 500 juta tahun. Vega dua kali lebih masif daripada matahari dan memancarkan energi 50 kali lebih banyak. Vega juga merupakan bintang yang berotasi sangat cepat.
Karena efek presesi pada rotasi Bumi, pada sekitar tahun 14.000, Vega akan menjadi Bintang Utara. Telah lama, Vega dijadikan sebagai bintang standar dalam kalibrasi fotometri absolut oleh para astronom. Magnitudo tampak Vega didefinisikan sebagai nol untuk semua panjang gelombang.
Nama Bintang di Tata Surya
Procyon – Alfa Canis Minoris
Bintang lainnya yang tak kalah terang dengan Rigel yaitu Procyon. Nama bintang ini berasal dari Bahasa Yunani Kuno yang memiliki makna sebelum atau di belakang anjing. Procyon merupakan bintang ganda yang terdiri atas Procyon A dan B. kecerlangan gabungan keduanya sebesar +0,34. Jarak bintang ini yaitu 11,5 tahun cahaya. Ukurannya dua kali mahari untuk Procyon A dan 1/80 kalo matahari untuk Procyon B.